GPLC 2010 : Part III

Kamis, 14 Oktober 2010

Wednesday, October 13th, 2010

NAMA INDONESIA DI MATA NEGARA TETANGGA a.k.a MALAYSIA SUDAH TERCEMAR!!


Liat deh judul di atas, saya bukannya menjelek-jelekkan negara sendiri dan membela negara tetangga kita itu. tapi yaa saya merasakan sendiri betapa negara kita ini sangat dodol bin dodolipet sampe2 orang2 negara tetangga itu sebel banget ama negara kita. Huaahh...jangankan mereka saya sebagai warga negara aja kadang-kadang nggak abis pikir kenapa sih negara ini malah ngejatuhin harga diri mereka sendiri. seharusnya kan mereka membuat diri meraka feel being appreciated by other people specially foreign people...

Udah-udah kelamaan basa-basi saya, sekarang saya mau ceritakan kronologisnya begini...hari ini super duper sibuk di sekretariat. Saya udah kayak telepon berjalan, telepon sana-sini, ditelepon sana-sini, plus merangkap jadi personal assistant-nya si bos. Nah, yang paling menyebalkan dan bikin saya pengin banting telepon itu adalah ketika menelepon pemda DKI…Saya sangat menghargai pekerjaan saya. Dengan senang hati saya bangga bisa berhubungan dengan orang-orang pemda, tapii kenapa ya mereka kok jadi nggak menghargai saya. Cuma memastikan apakah panitia acara SUDAH mendapatkan sambutan gubernur DKI untuk ditaruh di buku souvenir ACARA KAMI, mereka rempongnyaaaa setengah mati. Kebanyakan alesan deh, ya belom di acc-lah, orang bagian ini belum mengetahuilah, belum disetujuin sekpri-lah. Persisi bola pingponng gue di oper sana-sini. Belom lagi mereka bilang nggak cukup sehari untuk undangann itu ditandatangin sama pak Gubernur, padahal waktunya udah tinggal dua hari lagi dan sesuai kesepakatan mereka harusnya ngasih tuh sambutan jauh2 hari…Pliiss deh pak, koordinasi aja kok susah amat.

Nah, gara2 itulah bos saya si Negara tetangga langsung marah besar, Dia langsung mencibir dengan bilang ‘Welcome to Indonesia’ dengan nada melecehkan. Sumpah saya sangat miris mendengarnya. Ditambah lagi, pas saya nerima undangan yang sudah kami pesan jauh2 hari dari pihak balaikota untuk gala dinner, pas diliat undangannya salah semua…buseeettt…padahal orang balaikota dan panitia sudah sepakat dengan isi undangannya dan begitu juga dengan backdrop temanya acaranya dihilangkan. WELCOME TO INDONESI! AGAIN! My boss said!

Kok mereka bisa semena-mena mengubahnya. Alesannya itu hak mereka. Lho, jadi buat apa ngadain rapat? Emang mereka gak liat mereka rapat sama siapa? Heeloooo mereka semua orang asing. Mereka bukan orang Indonesia yang bisa dikadalin dan dikasih janji-janji palsu…Aaarrgghh kali ini saya sebagai putrid Jakarta bener-bener sakit hati dengan sikap pemda daerah tempat tinggal saya sendiri.

Padahal saya selalu membanggakan Jakarta dengan shopping mall, tempat wisata yang seru ke orang2 Malaysia itu, ehh pas mereka tau birokrasi pemerinatahan Jakarta kayak gini, saya rasa jangan harap Indonesia apalagi Jakarta dapet respek dari mereka, deh. Hah, sungguh sangat disayangkan sekali sikap pemda kita. Padahal sebagai ibukota Negara yang punya slogan Enjoy Jakarta, harusnya meerka bisa lebih melayani orang lain termasuk orang asing dengan sebaik-baiknya. Hellooo ini acara internasional… Haduuhh…uda-udah, saya nggak mau memihak pada siapa2 ah…mungkin poanitia juga terlalu memaksa, sedangkan pihak pemda juga nggak bisa kerja cepat. Intinya, memang koordinasi dan komunikasi yang baik dalam sebuah acara itu sangat diperlukan…

At least, kejadian seperti ini membuat saya belajar, ternyata mengatur sebuah acara besar memang nggak gampang, butuh kesabaran dan keikhlasan yang tinggi untuk saling mengerti keadaan orang lain serta butuh integritas yang tinggi juga untuk tetap menjalankan acara sesulit apapun keadaannya. Anggaplah kita sudah tercebur ke dalam got, udah basah, ya sudah mau diapain lagi. Lanjutkan saja pasti masih banyak pengalaman dan tantangan yang akan kita dapat. Ikhlas dan enjoy saja dalam menjalani pekerjaan.

Benar saja, di malam harinya, saya mendapat banyak momen-momen seru bareng teman-teman panitia. Walaupun capek abis kerja dan meeting sampai jam 1 malam, kami masih tetap bisa berkumpul dan foto-foto bersama sambil ketawa-tawa di kamar. Hehehe…teteepp narsis yaa…

SATU HAL YANG TERUS SAYA PELAJARI ADALAH RAHASIA KEBAHAGIAAN ADALAH MELAKUKAN SESUATU UNTUK ORANG LAIN (Dick Gregory)

KEEP FIGHTING. KEEP SMILING

GPLC 2010 : Part II

Rabu, 13 Oktober 2010

Tuesday, October 12th, 2010


Di bagian ini dan seterusnya saya mau cerita tentang kegiatan saya yang memasuki level lebih tinggi alias kerja di hotel menjelang Global Peace Leadership Conferennce 2010. Secara mulai hari ini sampai tanggal 19 Oktober, saya dan rekan-rekan panitia konferensi sudah mulai stay di Gran Melia Hotel, Kuningan… Jadi let’s see my story and what’s happened in our hotel duty daily activities…enjoy…

Hari ini sangat melelahkan sekali, soalnya dari pagi saya sudah harus interview kerja di tempat lain dan ke kantor utama sekitar jam 2. Sampai di kantor, seperti biasa pekerjaan menanti untuk di timang-timang dan segalanya seeprtinya lebih ribet hari ini, karena hari ini kami tim registrasi harus sudah check ini di Gran Melia malamnya. Alhasil segala kerjaan dikebut sekebut-kebutnya. Udah si bos marah-marah terus gara-gara banyak pihak ketiga yang nggak ngerti maunya kita. Saya nggak habis pikIr aja, ketika saya menelepon sebuah organisasi Islam besar yang notabenenya penyelenggara acara ini untuk meminta profil mereka, masa mereka bilang nggak punya softcopynya??? Gubrak!! Hellooo ini udah bukan jaman kuda gigit besi lagi kan…malah mereka vilang Cuma punya leaflet aja…wadoh saya semakin ribet karena kita butuh profil singkat mereka untuk buku souvenir para pesserta seminar. Alhasil bos nyuruh mereka kirim leafletnya via fax. Dan pas di fax, eng ing eng…gambarnya item semua boooooooo…tulisannya gak kebaca pula…ALAMAK! Saya kena semprot dua kali gara2 organisasi itu. Haduuhh…akhirnya saya paksa aja mereka nyiapin profil singkatnya gimana caranya kek, gak peduli!

Ditambah lagi ya pemda DKI partner welcome banquet acara ini juga sama lemotnya. Saya gak tau ya siapa yang lemot, entah pihak kami ato mereka. Jelas-jelas kami butuh foto dan tandatangan gubernur untuk buku souvenir, eh mereka bener-bener nggak bisa mengusahakan. Emang sih kesannya mepet, saya tau banget birokrasi di Indonesia itu sulit, tapi masa iya buat acara sekelas internasional begini mereka nggak bisa menyiapkannya. Secara suatu kehormatankan bisa memberikan kenang-kenangan khas Jakarta kepada semua peserta dari luar Jakarta. Harusnya Pak Gubernur banggga! Bapak ini gimana sih!! *lho kok jadi saya yang ngomel hehehe…

Beres urusan, jam 7 malam kami packing, beresin semua perlengkapan and ATK kantor yang harus dibawa ke secretariat di hotel. Banyak banget kayak mau pindah rumah hehehe…sampai di hotel saya, dan dua teman di tim registrasi, Hana dan Diah langsung check in, kemudian ke secretariat, menata barang-barang dan balik ke kamar jam sepuluh…




suasana 'kantor baru'...muka2 sok serius nan stress semua hahaha...

Phiuuhh akhirnya merasakan tidur di hotel bintang 5 lagi. Terakhir saya menjajal The Sultan hotel. Tapi dipikir2 Gran Melia lebih oke. Ada yang lucu pas kami mau naik lift…yahh seperti kebiasaan orang kampUng yang masuk hotel, kami lupa bagaimana cara memencet nomor lantainya. Temen saya Diah mencet2 nomor lantai, tapi kok pintunya nggak ketutup. Hana dan saya juga lupa kalo mau pakai lift itu harus mmemasukkan room card. Hwuahahaha…spontan kami bertiga ngakak lebar2, betapa bodohnya kita bertiga. Untung ada mas-mas yang jagain lift..dia sampai ngajarin kita cara make lift…*sumpah malu…hahaha…padahal saya udah ingatkan diri saya dan teman saya kalo pakai lift gunakan kartu…*maklum udah mabok malam…Pas buka pintu kamar ndeso kami juga masih nenmpel…butuh 10 menit buat buka pintu gara2 roomcardnya ga berfunngsi *again ini sih kaminya aja yang dodol kali ya hahaha…

Tapii kedodolan saya dan teman2 terbayar pas lihat kamarnya. Wuaaahh kami disediakan kamar cukup deluxe. Dengan 2 single bed king size lhooo…Ada TV LCD LG segede alaihim gambreng juga, kamar mandinya keren bangett…wahh subhanallah saya bersyukur dengan kesempatan yang Allah kasih, bisa merasakan nikmatnya istirahat di hotel bintang 5 wlau Cuma seminggu…*hah seminggu….??? hellooo itu udah lumayan banget secara per nightnya disini 950.000…edaaaann panitia duitnyaa hahaha…

Ada kejadian menyeramkan pas saya lagi di kamar mandi…tiba-tiba aja lampu langit2 kamar mandinya jatun dan pecah aja gitu…pranggg bener2 jatuh melewaqti kepala saya…subhanallah saya kaget sekali…alhamdulilahnya nggak kena kepala saya, padahal pas saya liat posisi bohlamnya pas diatas meja rias, dan saya sedang bercermin dibawahnya…saya langsung teriak-teriak panic…Diah, roommate saya juga panic…kok bisa sih ada kejadian kayak gini?? Hah gak jadi bangga dengan title hotel five star ahhhh?&%$$* Untungnya petugas hotel segera dating…phiuh ya sudha mungkin itu Cuma kecelakaan kecil, mudah-mudahan bukan pertanda buruk juga. Oke sudah malam banget. Sya harus tidur. Besok hari saya bakal berat banget. Sambil mencet2 tombol TV kabel, ganti channel indovision, saya mikir…pembantaian seperti apakah yang akan terjadi besok….hahaha…see you guys…

GPLC 2010 : Part I

Minggu, 10 Oktober 2010

Malam ini akhirnya saya menyempatkan untuk melototin komputer demi menulis unek-unek sAya selama ini...lho mau cerita ato mau curhat ini?? hehehee sebenernya sih mau berbagi cerita aja, secara sudah dua minggu kemarin saya join jadi volunteer di Global Peace Festival Asia Pacific 2010 Secretariat. Kantornya di Jl. Kayu Putih Tengah 1B No. 5. Sekretariat ini merupakan kantor utama Global Peace Festival se-Asia Pasifik. Global Peace sendiri program utamanya Global Peace Festival alias Pesta Perdamaian Global dan Global Peace Leadership Conference 2010 alias konferensi perdamaian dan tahun ini temanya ONE FAMILY UNDER GOD.

Kebetulan banget tahun ini Indonesia berkesempatan jadi tuan rumah acara tahunan tersebut. Acara yang mendukung gerakan anti kemiskinan dan pemberantasan anak jalanan sebagi bagian dari program Millenium Development Goals se-negara2 Asia Pasifik. Selain itu ada juga Power of Rupiah. Programnya unik banget karena mereka proposed siapa aja buat menyumbangkan koin untuk anak-anak jalanan di Indonesia.

Singkat cerita saya bergabung di bagian registrasi dan invitation. Awalnya saya kira bakalan bertugas on the spot yaitu pas conference-nya ternyata entah rezeki atau bukan, direktur acara conferencenya malah invite saya buat kerja di sekretariatnya...Akhirnya bergabunglah saya sejak 29 september lalu...wAAWW saya langsung loncat2 ngedengernya secara saya dari sejak lulus gak dapet2 panggilan kerja, yau audah daripa saya jadi pengangguran, tidur makan mulu di rumah, mendingan saya kerja disini aja sementara, itung-itung cari pengalaman...

BERBAHAGIALAH SAYA...AHAHAHA...Hari pertama kerja semuanya oke-oke aja...seneng banget karena mayoritas staff disini adalah ORANG ASING *catat asing karena gue nggak ngerti bahasa planet mereka ahahaha...ya iyalah secara mereka Semua orang Malaysia yg berbahasa Inggris plus Mandarin. Orang Indonesianya ada sih beberapa tp klo diitung cuma ada 6. Hebooh banget tiap saya dateng ke kantor di pagi hari, pasti mereka semua sibuk menyapa saya dengan ucapan Selamat Pagi tapi aksennya Cina hihihi lucu...ternyata orang asing lebih ramah dari tuan rumahnya sendiri...parahnya lagi kalo pagi2 tuh cina pada sarapan semeja makan, mereka uda kayak pasar, ribut banget ngobrol pake bahasa mandarin...pliiss gue ga ngerti *apa kabar kuliah Mandarin gw yg dpet A ya???

Kerjaan saya juga bantuin menghubungi orang2 penting di Indonesia buat join Leadership Conference-nya. Mulai dari semua badan usaha, ikatan penguasaha, orang2 NGO, orang2 pemerintahan, sampe eksekutif muda...saya kira kerjaan ini gampang, tinggal pegang telpon, trus ngomong, propose and invite ternyataaa...buseett mentang2 orang sibuk semua saya disemena-menakan...oke saya mengerti Bu/Pak, saya cuma bagian ngundang tapi pliiss ga usah pake bentak2 kalo ga mau hadir...*phiuh...sabaarr...

Selain nelpon, saya juga bikin undangan untuk ngundang orang2 yang udah dikonfirmasi itu, kirim via email atau fax...di kantor ini saya bener-bener belajar jadi multitasking banget...mulai dari ngetik, ngeprint, online, motokopi dan ngefax saya kerjakan disaat bersamaan...EDAN! tapi lama kelamaan saya enjoy aja sih,,,secara sambil online ahahaha...

At least di awal kerja saya akhirnya tau bagaimana cara pake mesin fax super canggih yang bisa ngeprint, fotokopi dan nge-scan juga *NORAK SUPER ahaha...

Ni dia meja saya yaang nggak pernah rapi, penuh dengan kertas2 undangan...



Saya dan office mate tercinta desi dan diah...


Tapi ternyata mimpi tak seindah kenyataan *hadeh bahasanyaa...dunia kerja (walo cuma volunteer) ternyata memang kejam...*hiperbola...setelah kerja dua hari, saya baru tau ternyata volunteer disini ternyata bener2 cuma diganti uang transport perhari 30rb...astajiiiimmmm....*ngelus dada saya...ditambah lagi jam kerjanya jam 9 sampai jam 6 sore ckckck...

Okelah, mau diapain lagi, saya kira volunteer on the spot dengan volunterr yg stay di kantor dibedakan honornya, ternyata sama aja...emang sih makan siang ditanggung...tapi kok dipikir2 gak manusiawi banget yaa...secara rumah saya jauh banget, ongkosnya aja sama2 30rb, kerjaannya banyak bgt dikantor...ckckck...apa iya ini yang namanya kerja sama orang asing terutama yang bermata sipit dan beraksen aneh sperti mereka???

Okelah saya akan menceritakan betapa saya sebenernya telah terjerumus dan gak bisa keluar lagi di sesi selanjutnya...hehehe..saya udah kecapean, takut besok kesiangan bangun. Saya nggak mau aja di pelototin bos saya, sang Nyonya Besar, yang walaupun badannya kecil, senyumnya menggoda namun hasrat nge-push bawahannya parah banget hehehe...SEE YOU....