Conversation to God part 1

Selasa, 21 Desember 2010

Di suatu saat dalam hidup saya. Saya ingin sekali bertemu langsung dengan Tuhan. Banyak sekali pertanyaan tentang hidup yang rasanya saya ingin tanyakan langsung dengannya. I know. Everyday I face him. Setiap saya bersujud dan berdoa kepadanya saya tahu dia ada dihadapan saya. Saya hanya ingin merasa lebih dekat lagi di hadapannya. Saya ingin dia tahu saya wanita yang tegar hasil dari ciptaannnya dan saya telah belajar memperbarui ciptaan itu menjadi saya yang lebih tegar.

Namun, mengapa ketegaran ini malah membuat sya kehilangan orang-orang yang saya cintai. Kenapa sih Tuhan, Engkau tidak mengembalikan kekasih terbaik saya saat ini? Saya tahu, mungkin saya yang kurang tegar saat menghadapi dia yang mencoba jauh dari saya. Namun, saya kurang apalagi Tuhan. Saya sudah berasa menjadi tegar sampai rasa sakit itu sudah berkarat. Namun, dia tetap saja tidaa kembali. Engkau menyuruhku menunggu. Saya tahu bahwa sesutu itu akan indah pada waktunya. Tapi sampai kapan Tuhan. People change and hearts move on. Oke, saya tidak meragukan Engkau. Saya tahu mungkin saya memang harus menunggu. Tapi mengapa Engkau tida kmencoba membuat dia sedikit maju ke hadapan saya.sedikit saja. Hanya sekadar tahu bahwa saya mencintainya dan ia pun (mudah-mudahan) masih mencintai saya.

Apakah Engkau memang menciptakan saya untuk menjadi wanita yang terlalu dan sangat tegar. Kelewat tegar malah. Sejak dulu saya tidak pernah dapat kesempatan untuk menyatakan cinta saya pada orang-orang yang saya cintai. Mereka lalu hilang tanpa sempat saya sentuh sekalipun. Tuhan, tolong dengarkan saya. Sekali ini saja, Tuhan. Saya lelah menjadi tegar. Apakah memang sabar itu tidak ada batasnya, Tuhan? Lalu, kenapa ada rasa sakit? Bersabar tapi hasilnya sama saja buat apa Tuhan.

Tuhan tolong sampaikan padanya. Kalau ia mencintai saya, tolong tuntun hatinya agar ia kembali pada saya kapanpun Engkau siap mengembalikannya. Sampai waktunya saya pun belum berniat memindahkan hati saya dan menutup selamanya pintu hati saya. Namun, jika memang pada waktunya dia benar-benar tidak akan kembali tolong beritahu saya dari sekarang ini. Dengan berjuta caraMu. Dengan beribu insting yang saya miliki.
Tolong sadarkan saya. Akan kembali atau tidaknya dia. Saya mencintainya hanya karena Engkau ya Tuhan. Untuk-Mu. Untuk AgamaMu.

Dan tolong jaga hati ini, kalaupun cinta ini memang besar padanya, saya tidak akan melebihkan cinta ini lebih dari saya mencintai-Mu Tuhan. Karena sungguh cinta terbesar saya hanya untuk Engkau Tuhan. Terima Kasih Tuhan mau mendengarkan saya. Amin.

The Hottest 'SATE MARANGGI CIBUNGUR' in Town!

Selasa, 16 November 2010

Kalau misalnya kalian sedang berpelesir ke daerah Jawa Barat dan melewati daerah Purwakarta, jangan lupa mampir ke the hottest sate in town "SATE MARANGGI CIBUNGUR". Minggu lalu saya berkesempatan mampir ke tempat yang heboh banget di omongin ibu saya ini. Katanya sate maranggi dan es kelapanya T.O.P B.G.T deh!



Akhirnya setelah perjalanan panjang dari Subang, setelah menghadiri pernikahan sahabat saya, saya dan keluarga mampir kesini. Ternyata tempatnya luas banget, dari jauh asep udah ngepul kemana-mana. Walaupun lokasinya di pinggir jalan, tapi tempatnya lumayan nyaman buat makan, karena mejanya besar-besar gitu.

Ini suasana kedai satenya...gede bangeettt..parkirnya juga luas lho!


Langsung pas kami datang, segelas es kelapa segar langsung disajikan di gelas melamin. Es kelapanya suegeeeeerrr banget! Manisnya pas…sumpah deh baru kali ini saya minum es kelapa dengan rasa yang enaak banget, manisnya bener-bener ga berlebihan, ga juga hambar karena rasa air kelapanya.



Lalu, kami memesan sate maranggi kambing dan sapi. Uniknya sate ini adalah dari tekstur dagingnya. Kalo sate pada umumnya Cuma berupa irisan daging kambing atau sapi tapi kalo sate ini merupakan adonan daging kambing atau sapi yang sebelumnya di kasih bumbu-bumbu khas sate maranggi. Lalu, disajikan dengan sambel tomat yang pedasnya juga bisa diminta dan nasi putih yang dibungkus daun pisang. Disini nggak ada istilah bumbu kacang seperti pada sate biasa, karena bumbunya sudah tercampur di adonan. Dan ternyata bener kata ibu saya, pas saya coba, rasa satenya mantaaaappp...dagingnya halus banget plus sambelnya pedasnya pas dilidah...saya ampe mesen 3 porsi isi 15 tusuk lho! ahahaha....sekali-kali deh secara jarang-jarang mampir ke Purwakarta.




Ada juga sop kaki sapi yang super gurih kuahnya…


Selain, sate maranggi ini ada juga booth makanan ringan lho, kayak rujak, gorengan, gado-gado dan yang paling terkenal adalah combro maranggi. Wah, maav saya lupa memotretnya. Yang jelas combro disini enak banget, sampai-sampai ibu saya dulu pas ngidam adik keempat saya bela-belain kesini demi beli combro hahaha….

Untuk harga jangan ditanya, harganya murah dan standar harga sate pada umumnya, kok. Seporsi sate maranggi kambing atau sapi isi 10 tusuk dihargai Rp15.000, nasi putih Rp4.000, Sop sapi Rp12.000 dan es kelapanya segelas Cuma Rp10.000. Oya, es kelapanya ini untuk per orangnya satu kelapa lho, jadi wajar harganya sepuluh ribu… puas deh…



Pokoknya, buat kamu yang suka pulang kampung atau sedang bepergian ke daerah Purwakarta, jangan lupa mampir kesini ya. Nyesel kalo nggak mampir deh!

RINDU

Selasa, 09 November 2010

Kamu tau rasanya merindukanmu….
Sama seperti di musim kemarau, manusia merindukan hujan
Sama seperti matahari merindukan bulan untuk menggantikan posisinya…
Sama seperti sungai butuh air..

Aku haus…
Aku kering…
Aku kosong….
Aku gelap…tanpamu…

Nyeri di ulu hati ini sangat tidak bisa ditolerir…
Sakitnya menyayat-nyayat dadaku….
Mendobrak gumpalan-gumpalan pembuluh darahku…
Menghujam seluruh saraf otakku…
Membuatku sama sekali tak bisa melupakanmu barang sedetik saja…
Harus bertanya pada siapa lagi aku, mengapa rasa ini masih saja menyelimuti rongga-rongga ingatanku…
Mengapa rasa ini masih saja tidak bertemu titik didihnya…
Aku harus apa…harus bilang pada siapa kalau aku membutuhkanmu…
Sangat membutuhkanmu….
Aku merindukanmu….
Sangat…dan tidak tahu sampai kapan….

November 08, 2010, 14:07 P.M

GPLC 2010 : Part VI

Senin, 08 November 2010

Akhirnya, waktu yang ditunggu-tunggu tiba juga…setelah berjibaku dengan segala tetek bengek behind the backstage of GLOBAL PEACE LEADERSHIP CONFERENCE dan GLOBAL PEACE FESTIVAL 2010…ni konferensi yang katanya internasional tiba juga…(entah mengapa saya malas menyebutnya konferensi internasional karena banyak banget hal-hal yang tidak mencerminkan kalau ini adalah sebuah acara kelas internasional. Hmmm..saya mau menyebutkannya poin per poin saja deh. Soalnya kalau saya curhat bisa banyaakk bangett isi nih blog…saya aja rasanya mau lempar batu kalo mengulang cerita ini hahaha)

*sebelumnya saya mau minta maav sebesar-besar untuk pihak terkait yang mungkin saja merasa ‘disebut’ dalam kisah ini. Tulisan ini dibuat semata-mata bukan untuk menjelek-jelekkan. Hanya untuk sekedar pembelajaran ke depan supaya kalau ada event besar seperti ini, everything is ready even though it is last minute, it should be last minute worth for. Saya berterima kasih sekali bisa diikutsertakan dalam event ini, meskipun harus merasakan rasa sakit tidak dihargai. That’s no problem. Semua itu pelajaran yang membuat saya makin dewasa menyikapi hidup dan memahami sikap orang lain.

1. Ketidaksiapan panitia

Sebenernya ya saya merasa semuannya sudah disiapkan sebaik-baiknya. Tapi entah mengapa pas acara berlangsung semuanya berantakan aja gitu. Contoh yang paling kecil aja bisa dilihat dari kehadiran peserta yang harus stay dan tidak stay. Semua undangan termasuk advisory council, member of committee, orang2 pemerintahan, international participant memang stay di hotel, disiapkan kamar, asal ada konfirmasi hadir. Tapi salahnya system panitia adalah tidak booking kamar dulu buat para petinggi-petinggi acaranya yang notabenenya Advisory Council. Bayangkan, bos saya yang Malaysia itu menganggap remeh orang-orang Indonesia yang jadi penasehat acaranya sendiri. Mau bagaimanapun juga kan mereka orang sibuk n penting. Jadi, sistem di Indonesia itu biasanya dating ga dating ya at least sudah di booking-kan kamar dunk. Tapi apa jadinya, jadinya ya saya korban di maki-maki sama salah satu Advisory Council, seorang petinggi Pimpinan Pusat Aisyiyah dan anggota Muhammadiyah…edaaannn…ini ibu marah-marah ke saya gara-gara dia hadir gak disiapkan kamar. Nah, saya bingunglah. Saya kan Cuma menjalankan tugas dari si bos. Katanya nggak ada konfirmasi, nggak ada kamar. Tapi, ternyata salah besar. Si ibu yang nggak konfirmasi itu datang pas acara tanpa konfirmasi. Karena dia tahu posisinya sebagai Advisory jadi pasti disiapkan kamar, dong. Alhasil, semua tim mulai dari accommodation, registrasi, sampai si bos trun tangan sendiri demi ngerayu tuh ibu2 yang ngancem pengen balik aja ke Yogya akibat merasa nggak dihargai kedatangannya. Bener juga sih, sayangnya si Malaysia nggak tau kalo tipikal orang Indonesia itu seperti ini….

Masalah penerjemah lebih parah lagi. Ini acara kelas internasional, bro, tapi tau gak kapan kita (hah saya nggak mau disamakan dengan si Malay itu) ehm gini aja bahasanya, tapi tau nggak kapan si Malay itu nyuruh saya nyari penerjemah and interpreter?? H-2…edaaaannn….yang lebih parah yang disuruh nyari adalah SAYA juga…Helllo, I’m a registration staff, where the program staff is?! Ini bukan bagian saya, tugas saya aja numpuknya parah! Dan dodolnya lagi tuh Malaysia malah bilang nyuruh saya nyari interpreter yang mau di bayar seperti volunteer…astagaaaa….dia kira ini di kampungnya kali, nge-hire orang gak dikasih uang balas jasa. Emang dia gak tau apa kalo interpreter paling murah di Indonesia aja seharga 5-7 juta bayarannya, dia minta relawan! Mana adaaaaaaaaaa….

Sumpah saya kalang kabut nyarinya, nggak ada yang mau, dan si Malay tetap bersikukuh juga. Sinting! Sampai akhirnya saya nemu teman say, interpreter handal with 6years experiences, yang mau dibayar cuma 2jutaan, dari harga standarnya 7jutaan. Tapi, lagi-lagi si Malaysia bertingkah. Pas temen saya udah jauh2 dari depok, dating interview ke Gran Melia. Temen saya sampai bilang begini tentang kelakuan bos saya, “SUMPAH, BARU KALI INI ADA ORANG NGE-HIRE ORANG SANGAT TIDAK MENGHARGAI ORANG YANG DI HIRE. BOS LO BENER-BENER KURANG AJAR!!” kata temen saya dengan muka MURKA…saya langsung shock ngedengernya. Timbul pertanyaan2 penasaran. Si bos bilang apa sih sampe temen gue murka banget…SETELAH insiden itu, teman saya langsung mengundurkan diri saat itu juga. Dia bersedia di bayar murah, tapi dia gak mau ketemu ato harus berhadapan dengan orang sekurang ajar bos saya itu…Hadeeeehhhh….

Alhasil, sampai saat berlangsungnya acara hari pertama nih, panitia dapet interpreter dari kementrian luar negeri. Tapiiii, you know what, interpreternya sangat guobloookkk sekaliii…(saya rasa dia penerjemah bukan interpreter kali yee)….bayangin, pidato dari Chairman of GPF aja nggak di interpret sama dia, udah gitu laporan para peserta, pas interpret pun si interpreter kebanyakan diem, usut punya usut, diemnya si interpreter itu karena dia mikir dulu kalimat terjemahannya apa yang pas ahahahaha…saya mau ketawa guling2an ngedengernya! Itu interpreter apa anak baru lulus terus jadi penerjemah ya…ckckck…apanya yang orang KemLu…saya sih ketawa2 aja ngedengernya, biar aja si Malay2 itu yang malu. Saya udah berusaha nyari yang bagus malah ditolak.

Makanan pun jadi masalah, denger-denger waktu gala dinner di Balaikota, semua peserta asing kecewa gara-gara makanan yang dihidangkan nggak ada yang enak. Ya iyalah, siapa juga yang mau makan soto betawi dan sate plus sekoteng yang masih asing di lidah orang asing. Setidaknya siapkanlah menu internasional buu!!! Ini sekarang saya mau ngetawain pihak PEMDA DKI-nya. Emangnnya baru kali ini ya mereka ngundang/ngadain gala dinner dengan tamu orang internasional?? WELCOME TO INDONESIA! Hueekk…


2. Kurangnya koordinasi dan ilmu organisasi event/birokrasi antara pihak Indonesia dan Malaysia

Nah, ini nih masalah sangat krusial yang bikin semua orang jadi grasak-grusuk, ngerangkap kerjaan sana-sini plus jadi depressed dan marah-marah sambil mau ngelempar telepon ke muka orang. Mulai dari bikin name badge yang kudu nungguin template dari PIC-nya yang dari Malay-lah, padahal kita punya template yang sama. Gara-gara Cuma pake template kita, semua badge di print ulang. Padahal sama banget, ga ada yang beda!

Salah satu staff IT malah cerita ke saya gimana ribetnya dia merangkap jadi seksi perlengkapan. Buseett plis deh tuh orang dibayar buat jadi IT, yg ngurusin web and tetek bengek IT festival aja udah rebet, eh ini tengah malem dia disuru si bos ngecek panggung lah, ngatur ruangan konferensi, ngurus bendera konferensi, sampe ngurus loading barang…hellooo emangnya pada kemana sih EO-nya…oya FYI niyh, ni acara festival dan konferensi juga make jasa EO, dan EO-nya sungguh dodol sekaliii…udah jelas saya dan teman2 itu volunteer bagian dalem konferensi intinya, kenapa masih suruh ngurusin kerjaan mereka sih! Kalo kurang orang bilang ajaa…

Oya soal EO yang sangat dodol sekali itu juga terjadi saat festival di Senayan. Bayangkan festival sekelas internasional gini, volunteer lapangannya sangat sedikit sekalii…sampai2 pas SLANK mau manggung, tiba-tiba segerembol Slankers nan A.L.A.Y itu masuk ke tempat duduk VIP!!! Dan panitia dari EO-nya plus keamanannyan ggak ada and gak bergerak untungnyingkirin mereka…buseeeeeeeettt….sumpah saya yang duduk di VIP merasa kesel banget. Pengennya saya timpuk aja itu muka ketua EO-nya. Katanya nyewa tim keamanan beribu2, tapi manaa…mereka kerjanya Cuma pelanga-pelongo…malah ayik ngeliatin SLANK dan artis lain manggung. Alhasil, para peserta konferensi yang lagia syik nonton dipindahkan ke balkon atas, utungnya hujan juga. Jadi emang kudu pindah. Eh pas nyampe balkon atas pun, ga ada yang ngejagain, jadi banyak aja gitu orang duduk2 di podium VIP…CKCKCK…Saya mau teriak sinting kali ini!!!

Kurangnya koordinasi juga terjadi di hari terakhir konferensi saat pembagian goodie bag cinderamata untuk peserta. Kalian tau ga si bos nyuruh kita ke Kementrian Kebudayaan jam berapa? Jam 8 pagi! Sedangkan peserta udah banyak yang mau check out jam 12 siang. Taulah gimana macetnya jalanan Jakarta jam2 sepagi itu. Alhasil, gue yang harusnya bukan ngurus beginian, bela2in ke Kemenbudpar ngambil tuh souvenir. Sampai sana pas saya tanya orang yang ngurus nih souvenir bilang, ‘padahal saya sudah telpon dari tiga hari yang lalu lho Mbak. Tapi ga ada yang bisa di hubungi. Ini souvenir udah bisa di ambil dari kemarin2 sebenernya…”… buseeettt…jadi kemana aja orang2 yang ngurusin souvenir??? Tau gitu kan dari kemarin di urus dan nggak dadakan gini. Udah gitu souvenirnya pake acara kurang karena ada banyak peserta yang minta dobel dan beberapa di umpetin sama panitia yang nggak bertanggung jawab juga. Kasian banget sampe ada peserta yang nggak kebagian. Dia sampai kesel dan cemberut pas panitia bilang goodie bag-nya abis. Padahal saya tau banget, namanya acara internasional begini yang diincer peserta ya nggak lain nggak bukan ya Cuma souvenir, kan. Buat kenang-kenangan di bawa ke negara mereka.

3. Kurangnya pemahaman asing akan budaya Indonesia
Ini nih yang bikin saya gondok di cela melulu sama si Negara tetangga kita itu! Emang saya juga sebel dengan budaya birokrasi pemerinatahan kita. Tapi yang lebih sebel lagi kenapa sih mereka si Negara tetangga itu nggak mau menghargai apa yang udah jadi kebiasaan di negeri ini. Saya masih inget banget waktu itu panitia acara di stadion nanya, “kira-kira kalo SLANK manggung orang-orang yang dating akan seperti apa? Kami maunya yang dating ke acara kita itu selected people, yang nggak Cuma suka music, tapi juga care sama tujuan acara kita.” Saya langsung bengong sambil nahan ketawa dalam hati…terbersit di kepala saya SLANK dan SLANKERS-nya yang yaahh U know-lah kayak gimana hebohnya tuh alay-alay dan groupies-nya grup fenomenal itu. Saya dan teman-teman udah jelasin ke mereka gimana keadaan sebuha konser kalo ada SLANK manggung. Tapi orang Negara tetangga itu tetep aja ngotot, mereka mau selected people…ya gimanaa laahh, ga mungkin banget groupiesnya SLANK ga hadir. Kecuali di sekeliling stadion pasang barikade Kopassus plus tank gede dan kawat berduri bertuliskan “SLANKERS DILARANG MASUK!”. Dan dugaan saya terbukti pas kericuhan di stadion terjadi seperti yang saya ceritakan di poin 3. Seharusnya tuh orang Negara tetangga liat sikon dulu kalom au ngundang artis Indonesia kali yaaa…

Mereka juga dodol banget masalah perijinan dengan POLDA METRO JAYA, udah tau ini acara gede, di Indonesia a.k.a di Jakarta mana mungkin bisa ngurus perijinan untuk neywa sekian ratus polisi dalam waktu satu minguuuu….helllooo….ngurus KTP aja disini paling cepet seminggu. Mereka akhirnya capek sendiri bolak-balik POLDA demi ngurus perijinan dan nyewa polisi. Akhirnya, pas acara yang saya lihat, nggak ada tuh personil kepolisian yang dibilang beribu or bearatus kepala yang disewa. Yang banyak malah Cuma banser-nya salah satu organisasi besar yang juga jadi partner acara ini. Yang menurut saya juga gak kerja sama sekali. Cuma pelangk-pelongok kayak kebo hahaha…

4. Kurangnya toleransi asing akan etos kerja orang Indonesia


5. Intolerant and unappreciated attitude of Malaysia

GPLC 2010 : Part V, Special Edition FOOD ADDICT

Selasa, 02 November 2010

Nah, sekarang giliran sesi makanan hotel…siap-siap ngiler lihat gambarnya yaaa. (gak tau sih kalian pada ngiler atau enggak hehehe). Sebenernya, nggak semua makanan yang saya makan, saya foto sih, abis kadang2 kalo pagi hari, telat bangun dikit aja, bos udah teriak2. Alhasil, saya jadi makan terburu-buru. Ini beberapa makanan di Café Gran Via, Hotel Gran Melia lt.2 yang berhasil saya makan dan abadikan hehehe…rata-rata sih makanan sarapan pagi semua.

Bubur Ayam

Gara-gara saya dan teman-teman kantor baru pertama kalinya masuk Gran Via, kita jadi bingung saking banyaknya makanan sarapan yang tersidang. Males banget muterin meja prasmanan nan panjang. Alhasil pas nemu bubur ayam, ya udah saya langsungs endok aja yang banyak hahaha…


Nah, ini dia makanan penutup yang gak pernah ketinggalan saya ambil (berhubung kalo di luar hotel ni makanan mahal banget hahaha)

Dim Sum Thailand dan Sushi

Sushi yang tersaji sih seringnya sushi simple macem California roll. Enak banget deh ada telur salmonnya, alpukat, ketimun, seaweed jepang and nasi khas Jepang (lupa namany). Ada cerita lucu nih pas makan ni sushi. Secara saya dari dulu emang belum pernah nyobain ni makanan Jepang, pas sekarang nyoba, saya bingung sendiri di cocolnya pake apa???

Pas ngambil sushi, saya celingukan ngelihatin satu2 saosnya 9biar gak keliatan norak) saya buru2 aja ambil wasabi sebanyak-banyaknya tanpa nyoba dulu wasabi itu seperti apa. Abis saya taunya kalo makan sushi saosnya kan harus wasabi. Sambal khas Jepang berwarna hijau gitu..Setelah dengan pedenya ngambil sushi and wasabi sepiring kecil, tibalah saya nyobain dan u know what pas dicoba….jdeeeeeeeeerrrrr….pedeeeeeeeeesss booooo…huah…huah saya sampe kipas2 lidah saya berkali-kali (pastinya sambil nutupin muka pake serbet #ndesobgt gw heee…) gileee ternyata tuh smabal pedesnya mampus gila, tajem banget lg di lidah. Hahaha gokil banget dah, akhirnya saya nyocol sushinya pake saos sambel hihiihi…

Dim Sum-nya sih standarlah. Saya emang pencinta dim sum.. jadi kalo ada dim sum gratisan ya saya ambil aja yang banyak hahaha….




Assorted Danish and Donut

Jiahahaha, gara-gara kue-kue ini, gue ketiban malu banget di depan mas-mas waiter Café Gran Via…ceritanya waktu hari pertama, gue nyelundupin tuh kue-kue pake kotak makan. Coz ada beberapa temen yang gak sempet makan. Akhirnya, saya iseng aja masukin kue itu ke kotak makan yang saya bawa. Emang sih saya taunya kalo makan di hotel, makanan ga boleh di bawa keluar area resto…tapiii insting kasihan pada teman plus insting ngutil (#dikit-dikit lho hehehe) gue mulai keluar.

Akhirnya, saya bareng teman saya pura-pura ambil tuh kue-kue bergantian. Sepiring penuh, sambil lirik kanan-kiri, liat2 sapa tau ada yang heboh liat kita ambil makanan gak kira-kira...phiuh untung misi berhasil…langsunglah saya melancarkan serangaann….hiaattt sambil lirak-lirik si mas-mas waiter, untungnya mas-masnya lagi sibuk nuangin minuman dim ejanya di ujung nun jauh dari meja saya. Saya dengan tenang masukin tuh kue ke kotak di bawah meja saya….

eh eh tiba-tiba si mas-mas itu nongol didepan meja saya…eng ing eng…muka saya langsung kayak ubi rebus…mas itu dengan senyum pengen nonjok muka saya langsung bilang “Mbak, makanannya mau dibungkus? Kalo mau saya bawain kotaknya.” Terus saya dengan ling lung ngejawab…”Ooohh, mau sih mas, tar saya aja yang bungkus pake kotak saya sendiri.” Tampang si mas-masnya makin kaku, kayaknya dia udah siap2 bawa palu di sakunya kali ya, pengen bilang Nih, cewe bego amat sih! Uda tau makanan gak boleh dibawa keluar. Terus dia bilang, “Tapi kena charge lagi mbak kalo makanan dib aw keluar resto, mending di abisin aja disini.” Terus saya Cuma nyengir sambil ngangguk malu… Jiahahaha…mokal banget sayaaa saat itu…pengennya nenggelemin muka di comebran aja dah biar gak keliatan malunya. Akhirnya, misi gagal dan saya sama temen saya itu berlomba menambah stok kantong makanan di perut, biar semua kue yang udah kita ambil termakan habis.



Nah, yang di bawah ini semuanya main course menu saya di pagi dan siang hari. Lebih suka makan sosis gorengnya sih sama telur dibalut jagung rebus gitu. Enak banget karena mengandung krim susu gitu. Plus brokoli dan sayuran pendukung yang ga boleh ktinggalan…Kalau siang saya berkesempatan makan lebih enak lagi hehehe...salmon-nya booo mana tahaannn enak bangeetttt...







Kalo yang dibawah ini adalah menu-menu waktu saya pindah ke hotel Ritz Carlton, Pacific Place...lebihhh enaakk, banyak banget salad nan bervariasi...dan yang paling menggiurkan saya ada lah CAKE-nya...sluuurrrppp liat deh, ada cake cokelatm, strawberry mousse dan caramel cake...plus sayas uka dekorasi dan tempat kue-nya...lucuuu and unik bangeett...hadehhh guilty pleasure bgt...pantes berat badan langsung naik hahaha...





GPLC 2010 part IV: Special Edition FOOD ADDICT

Senin, 01 November 2010

Waw, it’s been so long I haven’t write about my culinary trip…actually I’ve done some culinary tasting several weeks ago, especially when I stayed @ Gran Melia Hotel Jakarta during the Global Peace Leadership Conference 2010 . Wooww…that’s the very unforgettable experiences when all those heavenly food slipped in my mouth…sluurrrrppp…ya iyalah siapa yang nolak selama seminggu dikasih makanan enak di hotel bintang lima booo…apalagi denger2 niyh per orang itu sekali makan dikenakan 300 – 500 ribu aja….buseeetttt *mata saya mau loncat keluar aja nih! Gila, kalo misalnya tuh duit boleh diuangkan, mendingan duitnya buat saya beli sepatu aja dah, dapet kali dua puluh pasang.

But, before I starting to make you feel jealous of ‘the food made in heaven’, saya mau certain dulu tentang makanan yang saya makan selama di kantor. Ituangannya sebelum saya pindah ngantor di hotel, saya kayak orang kelas bawahlah, makanannya delivery mulu, pas masuk hotel langsung derajat saya naik tingkat tinggi banget hihihi…*bangga dikit boleh dong atoo saya yang norak ya hwehehehe…

Kalau di kantor biasanya kita beli makanan di deket kantor, ada banyak tukang makanan gitu, tapi itu kalau ada staff bagian beli makanan, tapi kalau dianya nggak ada (coz dia sering nggak masuk atau ada acara ketemu klien) ya kita terpaksa delivery order deh. Tau nggak yang paling sayas ebel apa deh, di kantor nggak ada pilihan menu lain selain daftar restoran yang ada di kantor. Pas saya lihat brosurnya, semuanya restoran mahal yang makanannya amit2 aja gitu harganya kalo buat delivery…saya sih lebih milih makan makanan mahal tapi di tempatnya langsung deh, biar kebayar lengkap ama mahalnya ehehehe…udah gitu secara kita nggak tau nomor telepon restoran lain ya udah saban hari makanan yang kita pesen ya dari restoran yang itu lagi-iu lagi…ampe mas-mas delivery ordernya hapal banget tiap kali saya kasih tau posisi kantor. ‘oh yang depannya ada TK-nya ya, mbak, yang banyak anjingnya itu’…ckckck…yang diinget kok anjing ahahha…

Nah, marilah kita saksikan makanan apa saja yang saya makan dan untungnya berhasil membuat saya naik dua kilo..alhamdulillah…hehehe…emang resiko makan makanan enak adalah ketagihan n berat badan naeik…bagooosss…tapi kantong jadi nggak bagus juga secara kalo harga makanannya lebih dari bujet yang dikasih a.k.a 18 ribu ya kita suruh nambah sendiri…

Resto pertama, Kemangi Nasi Lemak dan Warung Kopi

Ini resto ada di Kelapa Gading Boulevard FV-1 No. 22. Kalau diliat dari daftar menunya sih banyakan masakan Indonesia dan Malaysia. Dan harganya booo…mahal gilaaa…yang paling murah Cuma sayur kangkung 7 ribu, genjer 7 ribu dan ayam goring kremes 12 ribu. Lainnya diatas 20ribu semua. Alhasil setiap mesen dari Kemangi, saya dan temen-temen only can afford for ayam goring kremes 12 ribu itu plus nasi lemak6 ribu hahaha *ga mau rugi bgt ya. Untungnya, tuh ayam kremes enak, nasi lemaknya juga kenyal banget, agak seperti nasi uduk sih plus teri kacang, ketimun dan daun kemangi.

Ni dia box nasinya yang eye-catchy banget. Saya suka deh boxnya green gini hihihi…



Ayam goreng kremes dan nasi lemak yang bikin saya bener2 berlemak…*weeww



Resto kedua, Bakmi GM.

Nah, resto ini mah kayaknya orang udah banyak tau ya. Secara dimana-mana ada. Saya dan teman-teman biasanya mesen nasi ayam GM yang notabenenya – lagi-lagi paling murah. Awalnya, saya kira apaan ini makanan, kirain nasi plus ayam goreng gitu, secara di brosur nggak ada gambarnya. Eh pas saya tanya petugasnya, ternyata itu Cuma nasi plus ayam cincang yang biasa buat isi bakmi GM…halah mbak gak usah sok keren bilangn buat isi bakmi GM, saya sih pas liat langsung bilang ‘buseett ini sih ayam buat isi mie ayam di kampus gue yang lima ribuan!’ wakwakwak….padahal tau gak harganya berapa?? 17 ribu aja gitu…aahhhh saya sepertinya nggak sudi harus mengeluarkan duit segitu buat makanan yang harusnya saya dapatkan dengan selembar 5ribua..huhuhu nasib jadi orang kantoran…

Nih dia box dan nasi ayam GM yang membuat saya selalu menyesal memakannya…*kok jadi ga bersyukur gini gw hahaha…#maavkhilaf




Resto ketiga, Penang Restaurant

Nah, ini juga restaurant khas Malaysia yang lumayan mahal. Restoran ini kalau nggak salah di Kelapa Gading Boulevard sampingnya Sony Ericsson center. Menu yang dipesan sama saya of course affordable adalah KWETIAW GORENG BIASA, bukan KWETIAW seafood atau yang pake topping macem-macem deh. Only kwetiaw goreng biasa. Harganya ngepas banget15 ribu. Makanan yang lainnya?? Jangan ditanya semua diatas 20 ribu-an. Saya mending cari yang murah daripada suruh nombok sendiri mulu…yang penting kenyang, deh. Untungnya, *saya memang selalu beruntung hahaha…alhamdulillah* tuh kwetiaw porsinya banyak and enaaaakkk…sumpah kenyang banget makan tuh mie melar – sebutan saya hehehe…tapi sayang saya lupa motret tuh kwetiaw…ya Anda bisa coba datangai restoran Penang terdekat sajalah…


Resto keempat, Takeshi Bento


Ini resto bikin saya pengen lempar asbak tiap kalil ngelihat delivery service officer-nya nyampe depan pintu kantor. Sumpah lamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa banget nyampenya! Cuma buat ngorder aja ada kali 1,5 jam saya nunggu. Padahal mereka bilang 30 menit nyampe, apalagi restonya di Mal Artha Gading, masih deket sama kantor saya di Kayu Putih. Makanannya mirip sama paket2 di Hoka-Hoka Bento. Serba yakiniku, teriyaki, ebi furai, tempura, dkk-lah. Harganya juga luman sih. Per paket-nya termurah itu nasi plus beef/chicken teriyaki/yakiniku Cuma 17 ribu. Rasanya ya so-so-lah. Saya males ngejelasin rasanya coz selalu udah gak nafsu gara2 kelamaan nungguin makanannya dateng…

SNACK


Ada juga beberapa snack yang saya makan, tapi ada snack ini yang bikin seisi kantor letagihan, yaitu Keripik Pisang Lampung Rasa Cokelat. Enaakk banget keripiknya karena di balut bubuk cokelat gitu. Saya baru tau ternyata jaman sekarang variasi keripik udah makin keren. Ada yang dibalut bubuk stoberi, moka, and cokelat. Inik eripik saya dapat dari oleh2 teman saya yang kebetulan baru pulang dari Lampung. Kayaknya kalau dia ke Lampung lagi saya mau nitip satu dus ah hehehe…



Nah, kalo yang ini sejenis marshmallow (mmm atau permen jelly ya) ya pokoknya kenyal2 gitu deh, dikasih sama staff finance yang asli Malaysia. Seneng banget dia sempet2nya beliin cemilan buat kita2… rasanya asem manis jeruk gitu…enaklah buat bikin gigi sakit hehehe…



Nah, untuk sesi makanan hotel, saya jelaskan di post selanjutnya yaaa….

What an Amazing Thursday! What a Beautiful Dream Comes True!

Jumat, 29 Oktober 2010

Satu kata yang mau saya ucapkan hari ini adalah ‘SUBHANALLAH’ dan ‘ALHAMDULILLAH’ sebanyak-banyaknya kalau perlu. Hari ini saya merasa luar biasa bahagia dan feel amaze aja dengan keajaiban Allah SWT dan unpredictable way of Him in my life.

Actually, this is my first day of work. I officially join with a tax consultant company named PB Taxand located in 22nd floor of Menara Imperium, Kuningan, South Jakarta. Saya mengisi posisi sebagai editor merangkap penerjemah untuk laporan-laporan pajak klien-klien PB Taxand ini. Wuih, awalnya gak nyangka banget bisa keterima, secara saya biasanya jadi editor untuk buku-buku terjemahan atau berita, tapi kali ini saya lolos jadi editor untuk laporan pajak wakwakwak….ngebayangin aja nggak pernah plus saya benci banget dengan kata-kata pajak sejak kasus si botak GT yang merampas duit bayar pajak rakyat *buangmukacuih

Tapi yasudahlah, yang penting saya merasa bersyukur sekali karena doa dan dhuha saya terjawab dengan cepat. Betapa luar biasanya sholat dhuha ternyata. Udah gitu yang menurut saya amazing lagi adalah ternyata kalo ditilik2 kebelakang ini adalah hasil khayalan dan impian saya selama ini, lho! Dulu saya sering banget bolak-balik Rasuna Said-Kuningan untuk mendatangi redaksi majalah kesayangan saya di gedung Femina. Ya entah saya menang kuis, nganter lamaran, ngambil hadiah kuis, dll. Setiap kali saya melewati jembatan busway Setiabudi Utara Aini, sambil memandangi jalanan dan gedung-gedung pencakar langit Kuningan saya sering bergumam dan berkhayal plus bercita-cita secara nggak langsung seperti ini ‘Keren kali ya kalo bias kerja di daerah perkantoran elit kayak gini. Suatu hari nanti gue pasti bakal kerja di daerah sini’ gumam saya dalam hati. Ternyata gumaman itu bukan hanya khayalan belaka, gumaman itu masuk ke otak saya, tertanam sebagai sebuah visi dan akhirnya terwujud dengan cara di luar dugaan saya.

Mungkin inilah yang disebut berani bermimpi. Saya bermimpi bisa kerja disini, kemudian berusaha, berdoa dan berikhtiar pada Allah SWT. Padahal ya ini kerjaan juga datengnya dari temennya temen saya lho! Saya sama sekali nggak ngelihat lowongan kerja di Koran, saya Cuma ditawarin, masukin CV, dipanggil interview dan diterima! AJAIB! Gak pake repot, tapi rezeki saya emang datang dengan sendirinya hihihi…subhanallah banget…

Then, inilah saya sekarang di kubikel saya (bangga bgt akhirnya punya kubikel sendiri jiahahaha) dengan teman-teman kantor yang kebanyakan seumuran saya *phiuh *deep exhale…saya mikirnya ini kantor isinya bapak-bapak ato ibu-ibu tuir ato lebih parahnya tante-tante dan om-om rempooongg…tidaaaaaaakkk…*lebay ah…Mereka semua seru, ramah dan gila hahaha…ketawa mulu kerjaannya kalo lagi nggak ada kerjaan.

Hari pertama aja saya sudah disambut dengan meriah *meriah definisi saya sih…nggak pake tanjidor ama reog ponorogo lah hahaha…udah gitu pas banget ada salah satu staff yang ultah, namanya Joshua, dia traktir makan siang semua staff lho…Alhamdulillah hari pertama irit uang jajan hehe…eh tau2nya sorenya ada lagi yang resign and dia bagi-bagiin burger plus segelas regular ice cream Wendy’s…buseeettt…kyaknya berat badan gue bakalan naik ini lama-lama di kantor baru…hehehe…dan kata anak-anak kantor sih, mereka emang cepet banget gemuk, karena tiap harinya ada aja makanan gratis di kantor…*berdoa ah…semoga gratisan terus biar gue ngirit…jiaahhh bawaan anak kuliah maunya gratis mulu gw hahaha…

So far, enjoy dengan kerjaan baru ini walaupun saya kudu pulang pergi ganti angkot 5 kali (mending gue pulang kampuuungg!) tapi yaa saya mensyukuri aja ini bagian dari resiko pekerjaan dan jalan yang sudah di atur Allah SWT. Intinya buat saya sih emang nggak ada yang instan di dunia ini. Semua butuh proses. Butuh niat. Butuh ketekunan dan kemauan. Dan pastinya butuh keikhlasan.

So, yuk mari sama-sama bermimpi yang tinggi. Angankan saja dulu apa yang kalian mau di masa depan. Kemudian tanamkan di hati dan pikiran, lalu perkuat doa dan lepaskan, jangan terlalu dipikirkan. Biarkan Allah yang mengatur kapan semua mimpimu jadi kenyataan. Saya selalu ingat sebuah notes bagus dimana seolah Allah berjanji pada hambanya, begini isinya:

“Bila dunia ini menyodorkan masalah yang tidak dapat kau tangani sendiri, jangan berusaha menyelesaikan masalah itu. Tetapi, letakkanlah saja masalah itu di box-Ku utk kuselesaikan..
Aku akan menyelesaikan masalahmu sesuai JADWAL yg Aku tentukan sendiri. Semua masalahmu PASTI akan Aku selesaikan, tetapi sesuai jadwal-Ku,.. bukan jadwalmu.
Setelah semua masalahmu kamu letakkan dalam box, janganlah kamu pikirkan & khawatirkan. Sebaliknya, fokuslah pada semua hal-hal baik yang sedang terjadi padamu sekarang.”

Nah, jadi nggak usah khawatir dengan apa yang akan terajdi esok. Cukup nikmatilah hari ini apa adanya dengan penuh rasa syukur.

Yuk, terus bermimpi dan semangat terus!

GPLC 2010 : Part III

Kamis, 14 Oktober 2010

Wednesday, October 13th, 2010

NAMA INDONESIA DI MATA NEGARA TETANGGA a.k.a MALAYSIA SUDAH TERCEMAR!!


Liat deh judul di atas, saya bukannya menjelek-jelekkan negara sendiri dan membela negara tetangga kita itu. tapi yaa saya merasakan sendiri betapa negara kita ini sangat dodol bin dodolipet sampe2 orang2 negara tetangga itu sebel banget ama negara kita. Huaahh...jangankan mereka saya sebagai warga negara aja kadang-kadang nggak abis pikir kenapa sih negara ini malah ngejatuhin harga diri mereka sendiri. seharusnya kan mereka membuat diri meraka feel being appreciated by other people specially foreign people...

Udah-udah kelamaan basa-basi saya, sekarang saya mau ceritakan kronologisnya begini...hari ini super duper sibuk di sekretariat. Saya udah kayak telepon berjalan, telepon sana-sini, ditelepon sana-sini, plus merangkap jadi personal assistant-nya si bos. Nah, yang paling menyebalkan dan bikin saya pengin banting telepon itu adalah ketika menelepon pemda DKI…Saya sangat menghargai pekerjaan saya. Dengan senang hati saya bangga bisa berhubungan dengan orang-orang pemda, tapii kenapa ya mereka kok jadi nggak menghargai saya. Cuma memastikan apakah panitia acara SUDAH mendapatkan sambutan gubernur DKI untuk ditaruh di buku souvenir ACARA KAMI, mereka rempongnyaaaa setengah mati. Kebanyakan alesan deh, ya belom di acc-lah, orang bagian ini belum mengetahuilah, belum disetujuin sekpri-lah. Persisi bola pingponng gue di oper sana-sini. Belom lagi mereka bilang nggak cukup sehari untuk undangann itu ditandatangin sama pak Gubernur, padahal waktunya udah tinggal dua hari lagi dan sesuai kesepakatan mereka harusnya ngasih tuh sambutan jauh2 hari…Pliiss deh pak, koordinasi aja kok susah amat.

Nah, gara2 itulah bos saya si Negara tetangga langsung marah besar, Dia langsung mencibir dengan bilang ‘Welcome to Indonesia’ dengan nada melecehkan. Sumpah saya sangat miris mendengarnya. Ditambah lagi, pas saya nerima undangan yang sudah kami pesan jauh2 hari dari pihak balaikota untuk gala dinner, pas diliat undangannya salah semua…buseeettt…padahal orang balaikota dan panitia sudah sepakat dengan isi undangannya dan begitu juga dengan backdrop temanya acaranya dihilangkan. WELCOME TO INDONESI! AGAIN! My boss said!

Kok mereka bisa semena-mena mengubahnya. Alesannya itu hak mereka. Lho, jadi buat apa ngadain rapat? Emang mereka gak liat mereka rapat sama siapa? Heeloooo mereka semua orang asing. Mereka bukan orang Indonesia yang bisa dikadalin dan dikasih janji-janji palsu…Aaarrgghh kali ini saya sebagai putrid Jakarta bener-bener sakit hati dengan sikap pemda daerah tempat tinggal saya sendiri.

Padahal saya selalu membanggakan Jakarta dengan shopping mall, tempat wisata yang seru ke orang2 Malaysia itu, ehh pas mereka tau birokrasi pemerinatahan Jakarta kayak gini, saya rasa jangan harap Indonesia apalagi Jakarta dapet respek dari mereka, deh. Hah, sungguh sangat disayangkan sekali sikap pemda kita. Padahal sebagai ibukota Negara yang punya slogan Enjoy Jakarta, harusnya meerka bisa lebih melayani orang lain termasuk orang asing dengan sebaik-baiknya. Hellooo ini acara internasional… Haduuhh…uda-udah, saya nggak mau memihak pada siapa2 ah…mungkin poanitia juga terlalu memaksa, sedangkan pihak pemda juga nggak bisa kerja cepat. Intinya, memang koordinasi dan komunikasi yang baik dalam sebuah acara itu sangat diperlukan…

At least, kejadian seperti ini membuat saya belajar, ternyata mengatur sebuah acara besar memang nggak gampang, butuh kesabaran dan keikhlasan yang tinggi untuk saling mengerti keadaan orang lain serta butuh integritas yang tinggi juga untuk tetap menjalankan acara sesulit apapun keadaannya. Anggaplah kita sudah tercebur ke dalam got, udah basah, ya sudah mau diapain lagi. Lanjutkan saja pasti masih banyak pengalaman dan tantangan yang akan kita dapat. Ikhlas dan enjoy saja dalam menjalani pekerjaan.

Benar saja, di malam harinya, saya mendapat banyak momen-momen seru bareng teman-teman panitia. Walaupun capek abis kerja dan meeting sampai jam 1 malam, kami masih tetap bisa berkumpul dan foto-foto bersama sambil ketawa-tawa di kamar. Hehehe…teteepp narsis yaa…

SATU HAL YANG TERUS SAYA PELAJARI ADALAH RAHASIA KEBAHAGIAAN ADALAH MELAKUKAN SESUATU UNTUK ORANG LAIN (Dick Gregory)

KEEP FIGHTING. KEEP SMILING

GPLC 2010 : Part II

Rabu, 13 Oktober 2010

Tuesday, October 12th, 2010


Di bagian ini dan seterusnya saya mau cerita tentang kegiatan saya yang memasuki level lebih tinggi alias kerja di hotel menjelang Global Peace Leadership Conferennce 2010. Secara mulai hari ini sampai tanggal 19 Oktober, saya dan rekan-rekan panitia konferensi sudah mulai stay di Gran Melia Hotel, Kuningan… Jadi let’s see my story and what’s happened in our hotel duty daily activities…enjoy…

Hari ini sangat melelahkan sekali, soalnya dari pagi saya sudah harus interview kerja di tempat lain dan ke kantor utama sekitar jam 2. Sampai di kantor, seperti biasa pekerjaan menanti untuk di timang-timang dan segalanya seeprtinya lebih ribet hari ini, karena hari ini kami tim registrasi harus sudah check ini di Gran Melia malamnya. Alhasil segala kerjaan dikebut sekebut-kebutnya. Udah si bos marah-marah terus gara-gara banyak pihak ketiga yang nggak ngerti maunya kita. Saya nggak habis pikIr aja, ketika saya menelepon sebuah organisasi Islam besar yang notabenenya penyelenggara acara ini untuk meminta profil mereka, masa mereka bilang nggak punya softcopynya??? Gubrak!! Hellooo ini udah bukan jaman kuda gigit besi lagi kan…malah mereka vilang Cuma punya leaflet aja…wadoh saya semakin ribet karena kita butuh profil singkat mereka untuk buku souvenir para pesserta seminar. Alhasil bos nyuruh mereka kirim leafletnya via fax. Dan pas di fax, eng ing eng…gambarnya item semua boooooooo…tulisannya gak kebaca pula…ALAMAK! Saya kena semprot dua kali gara2 organisasi itu. Haduuhh…akhirnya saya paksa aja mereka nyiapin profil singkatnya gimana caranya kek, gak peduli!

Ditambah lagi ya pemda DKI partner welcome banquet acara ini juga sama lemotnya. Saya gak tau ya siapa yang lemot, entah pihak kami ato mereka. Jelas-jelas kami butuh foto dan tandatangan gubernur untuk buku souvenir, eh mereka bener-bener nggak bisa mengusahakan. Emang sih kesannya mepet, saya tau banget birokrasi di Indonesia itu sulit, tapi masa iya buat acara sekelas internasional begini mereka nggak bisa menyiapkannya. Secara suatu kehormatankan bisa memberikan kenang-kenangan khas Jakarta kepada semua peserta dari luar Jakarta. Harusnya Pak Gubernur banggga! Bapak ini gimana sih!! *lho kok jadi saya yang ngomel hehehe…

Beres urusan, jam 7 malam kami packing, beresin semua perlengkapan and ATK kantor yang harus dibawa ke secretariat di hotel. Banyak banget kayak mau pindah rumah hehehe…sampai di hotel saya, dan dua teman di tim registrasi, Hana dan Diah langsung check in, kemudian ke secretariat, menata barang-barang dan balik ke kamar jam sepuluh…




suasana 'kantor baru'...muka2 sok serius nan stress semua hahaha...

Phiuuhh akhirnya merasakan tidur di hotel bintang 5 lagi. Terakhir saya menjajal The Sultan hotel. Tapi dipikir2 Gran Melia lebih oke. Ada yang lucu pas kami mau naik lift…yahh seperti kebiasaan orang kampUng yang masuk hotel, kami lupa bagaimana cara memencet nomor lantainya. Temen saya Diah mencet2 nomor lantai, tapi kok pintunya nggak ketutup. Hana dan saya juga lupa kalo mau pakai lift itu harus mmemasukkan room card. Hwuahahaha…spontan kami bertiga ngakak lebar2, betapa bodohnya kita bertiga. Untung ada mas-mas yang jagain lift..dia sampai ngajarin kita cara make lift…*sumpah malu…hahaha…padahal saya udah ingatkan diri saya dan teman saya kalo pakai lift gunakan kartu…*maklum udah mabok malam…Pas buka pintu kamar ndeso kami juga masih nenmpel…butuh 10 menit buat buka pintu gara2 roomcardnya ga berfunngsi *again ini sih kaminya aja yang dodol kali ya hahaha…

Tapii kedodolan saya dan teman2 terbayar pas lihat kamarnya. Wuaaahh kami disediakan kamar cukup deluxe. Dengan 2 single bed king size lhooo…Ada TV LCD LG segede alaihim gambreng juga, kamar mandinya keren bangett…wahh subhanallah saya bersyukur dengan kesempatan yang Allah kasih, bisa merasakan nikmatnya istirahat di hotel bintang 5 wlau Cuma seminggu…*hah seminggu….??? hellooo itu udah lumayan banget secara per nightnya disini 950.000…edaaaann panitia duitnyaa hahaha…

Ada kejadian menyeramkan pas saya lagi di kamar mandi…tiba-tiba aja lampu langit2 kamar mandinya jatun dan pecah aja gitu…pranggg bener2 jatuh melewaqti kepala saya…subhanallah saya kaget sekali…alhamdulilahnya nggak kena kepala saya, padahal pas saya liat posisi bohlamnya pas diatas meja rias, dan saya sedang bercermin dibawahnya…saya langsung teriak-teriak panic…Diah, roommate saya juga panic…kok bisa sih ada kejadian kayak gini?? Hah gak jadi bangga dengan title hotel five star ahhhh?&%$$* Untungnya petugas hotel segera dating…phiuh ya sudha mungkin itu Cuma kecelakaan kecil, mudah-mudahan bukan pertanda buruk juga. Oke sudah malam banget. Sya harus tidur. Besok hari saya bakal berat banget. Sambil mencet2 tombol TV kabel, ganti channel indovision, saya mikir…pembantaian seperti apakah yang akan terjadi besok….hahaha…see you guys…

GPLC 2010 : Part I

Minggu, 10 Oktober 2010

Malam ini akhirnya saya menyempatkan untuk melototin komputer demi menulis unek-unek sAya selama ini...lho mau cerita ato mau curhat ini?? hehehee sebenernya sih mau berbagi cerita aja, secara sudah dua minggu kemarin saya join jadi volunteer di Global Peace Festival Asia Pacific 2010 Secretariat. Kantornya di Jl. Kayu Putih Tengah 1B No. 5. Sekretariat ini merupakan kantor utama Global Peace Festival se-Asia Pasifik. Global Peace sendiri program utamanya Global Peace Festival alias Pesta Perdamaian Global dan Global Peace Leadership Conference 2010 alias konferensi perdamaian dan tahun ini temanya ONE FAMILY UNDER GOD.

Kebetulan banget tahun ini Indonesia berkesempatan jadi tuan rumah acara tahunan tersebut. Acara yang mendukung gerakan anti kemiskinan dan pemberantasan anak jalanan sebagi bagian dari program Millenium Development Goals se-negara2 Asia Pasifik. Selain itu ada juga Power of Rupiah. Programnya unik banget karena mereka proposed siapa aja buat menyumbangkan koin untuk anak-anak jalanan di Indonesia.

Singkat cerita saya bergabung di bagian registrasi dan invitation. Awalnya saya kira bakalan bertugas on the spot yaitu pas conference-nya ternyata entah rezeki atau bukan, direktur acara conferencenya malah invite saya buat kerja di sekretariatnya...Akhirnya bergabunglah saya sejak 29 september lalu...wAAWW saya langsung loncat2 ngedengernya secara saya dari sejak lulus gak dapet2 panggilan kerja, yau audah daripa saya jadi pengangguran, tidur makan mulu di rumah, mendingan saya kerja disini aja sementara, itung-itung cari pengalaman...

BERBAHAGIALAH SAYA...AHAHAHA...Hari pertama kerja semuanya oke-oke aja...seneng banget karena mayoritas staff disini adalah ORANG ASING *catat asing karena gue nggak ngerti bahasa planet mereka ahahaha...ya iyalah secara mereka Semua orang Malaysia yg berbahasa Inggris plus Mandarin. Orang Indonesianya ada sih beberapa tp klo diitung cuma ada 6. Hebooh banget tiap saya dateng ke kantor di pagi hari, pasti mereka semua sibuk menyapa saya dengan ucapan Selamat Pagi tapi aksennya Cina hihihi lucu...ternyata orang asing lebih ramah dari tuan rumahnya sendiri...parahnya lagi kalo pagi2 tuh cina pada sarapan semeja makan, mereka uda kayak pasar, ribut banget ngobrol pake bahasa mandarin...pliiss gue ga ngerti *apa kabar kuliah Mandarin gw yg dpet A ya???

Kerjaan saya juga bantuin menghubungi orang2 penting di Indonesia buat join Leadership Conference-nya. Mulai dari semua badan usaha, ikatan penguasaha, orang2 NGO, orang2 pemerintahan, sampe eksekutif muda...saya kira kerjaan ini gampang, tinggal pegang telpon, trus ngomong, propose and invite ternyataaa...buseett mentang2 orang sibuk semua saya disemena-menakan...oke saya mengerti Bu/Pak, saya cuma bagian ngundang tapi pliiss ga usah pake bentak2 kalo ga mau hadir...*phiuh...sabaarr...

Selain nelpon, saya juga bikin undangan untuk ngundang orang2 yang udah dikonfirmasi itu, kirim via email atau fax...di kantor ini saya bener-bener belajar jadi multitasking banget...mulai dari ngetik, ngeprint, online, motokopi dan ngefax saya kerjakan disaat bersamaan...EDAN! tapi lama kelamaan saya enjoy aja sih,,,secara sambil online ahahaha...

At least di awal kerja saya akhirnya tau bagaimana cara pake mesin fax super canggih yang bisa ngeprint, fotokopi dan nge-scan juga *NORAK SUPER ahaha...

Ni dia meja saya yaang nggak pernah rapi, penuh dengan kertas2 undangan...



Saya dan office mate tercinta desi dan diah...


Tapi ternyata mimpi tak seindah kenyataan *hadeh bahasanyaa...dunia kerja (walo cuma volunteer) ternyata memang kejam...*hiperbola...setelah kerja dua hari, saya baru tau ternyata volunteer disini ternyata bener2 cuma diganti uang transport perhari 30rb...astajiiiimmmm....*ngelus dada saya...ditambah lagi jam kerjanya jam 9 sampai jam 6 sore ckckck...

Okelah, mau diapain lagi, saya kira volunteer on the spot dengan volunterr yg stay di kantor dibedakan honornya, ternyata sama aja...emang sih makan siang ditanggung...tapi kok dipikir2 gak manusiawi banget yaa...secara rumah saya jauh banget, ongkosnya aja sama2 30rb, kerjaannya banyak bgt dikantor...ckckck...apa iya ini yang namanya kerja sama orang asing terutama yang bermata sipit dan beraksen aneh sperti mereka???

Okelah saya akan menceritakan betapa saya sebenernya telah terjerumus dan gak bisa keluar lagi di sesi selanjutnya...hehehe..saya udah kecapean, takut besok kesiangan bangun. Saya nggak mau aja di pelototin bos saya, sang Nyonya Besar, yang walaupun badannya kecil, senyumnya menggoda namun hasrat nge-push bawahannya parah banget hehehe...SEE YOU....

Chinese food 100% Halal @ The Rych Concept

Sabtu, 09 Oktober 2010

Sabtu minggu lalu (02/10) saya dan teman-teman volunteer Global Peace Festival bertemu untuk meeting acara Global Peace Leadership Conference 2010 di restoran The Rych – NanXiang & Northern Chinese Cuisine, Pacific Place Sudirman, Lt. 4, unit 52A, letaknya pas disebelah resto Nanny’s Pavilion. Kalau restoran China biasanya menunya pasti berbau China dan mengandung minyak-minyak tidak halal, entah pork or dog. Tapiii di resto ini semuanya halal lho! U don’t have to worry about anything you eat in this resto…




Menunya lengkap mulai dari main specialties, hongkom dimsum, appetizer, fresh seafood, aneka tofu n boiled vegetables, soup, la mian, fried rice...dessertnya.


Menu yg kita coba mlam ini Angsio Tahu with Jamur Linzo dalam Sapo


Terus ada ini juga Tim Sawi Putih with Daging Sapi Cincang dan Bawang Putih


Dan yg mengejutkan adalah BELUT GORENG yg ternyata enaaakk bnget hehe….


So, for you who love Chinese food but still 100% Halal, let’s come to the Rych Concept Pacific Place…

the Kafe Betawi

Kali ini saya mencicipi cita rasa khas Betawi di sebuah kafe bernama Kafe Betawi. Lokasinya di lantai dasar Mal kelapa Gading 1, pas pintu masuk kelapa gading 1 yang dari arah La Piazza, kalau kamu nengok ke sebelah kanan, ada kafe bernuansa rumah Betawi berwarna putih susu dan hijau dekorasinya. Nah, itulah Kafe Betawi.



Masuk ke kafe ini berasa masuk ke rumah Betawi jaman si pitung tapi versi modern…dinding2nya dihias ornament kain Betawi dan ukiran-ukiran jendela khas Betawi gitu deh…tempat duduknya juga nyaman karena semuanya sofa.

Makanannya jangan ditanya, pasti mayoritas makanan khas Betawi. Ada soto Betawi, gado-gado Betawi, sate Betawi, nasi Rames telor dan banyak paket nasi lainnya sih. Minumannya juga variatif ada beragam juice buah, soda dan ada satu minuman yang unik banget namanya jus Betawi. Jus ini campuran tape, santan kelapa, kelapa, gula merah dan alpukat..

Nah, ini dia Soto Betawi campur..isinya semua mulai dari daging, empal, paru, tetelan, kentang kerupuk…


Kalo ini Jus Betawi campuran dari santan kelapa, alpukat, tape, kelapa dan gula merah…


Trus ini nasi Rames telor isinya nasi, telor, daging, dan sayuran…



Range harganya gak mahal-mahal amat, kalo makanan mulai dari 25 – 40 ribu untuk main coursenya, untuk snack-nya kayak bubur, otak-otak, tahu goreng itu dari 10 – 15 ribu. Minumannya untuk jus semuanya 19 ribu. Minuman yang lain mulai dari 10 ribu sampai 15 ribu.

Sayangnya disini gak ada makanan khas Betawi yang asli sih, padahal saya lagi nyari2 sayur babanci atau gapbus pucung, plus bir pletok…But so far worth to try karena soto Betawi campurnya enaakk bangeett…

Aku, Kamu, bukan Mereka (Surat Cinta yg tak tersampaikan)

Senin, 27 September 2010

Jakarta, 11 Agustus 2008

Dear Ay,

Sebenarnya hari ini sangat menyebalkan dan benar-benar ingin membuatku menangis. Mungkin kamu berpikir aku baik-baik saja saat kita jalan ke La Piazza tadi siang, tapi tahu nggak, setelah kamu mengantarku pulang, saat motormu menjauh dari pandanganku, aku menangis. Bukan…bukan karena kamu pergi tapi karena aku teringat kejadian tadi siang di kampus (Huh, aku sebel banget tetep aja kamu masih bisa tertawa-tawa, padahal aku benar-benar mau nangis saat itu juga!!)

Ingat nggak, waktu kita siap-siap berangkat ke La Piazza, senior kamu bilang, “Heh, Cha, lo mau ngajak cowok lo nonton atau tukang ojek nonton? Masa lo rapi, cowok lo pake sandal jepit gitu!”. Abis itu kamu diketawain sama semua anak-anak Elektro yang sedang berkumpul di pendopo. Saat itu juga aku baru “ngeh” kalau kamu pakai sandal jepit, celana bahan, kaos kekecilan, rambut keriting awut-awutan. Beda banget sama aku yang hari ini super rapi (pakai high heels segala lagi). Tapi kenapa dengan sandal jepit? Kenapa sih mereka mesti ngejelek-jelekin kamu? Apa sih yang salah?

Sayang, kamu tahu nggak mereka semua tuh menyebalkan! Aku nangis karena aku nggak terima kamu dijelek-jelekin terus…terus….dan TERUS!!! Bukan, bukan karena aku malu punya pacar kayak kamu, tapi aku nggak habis pikir aja kenapa sih mereka nggak suka banget sama penampilan kamu. Kenapa mereka bertanya ke aku terus, “Cha, cowok lo kok jarang mandi sih?”, “Cha, cowok lo bau!”, “Cha, cowok lo ndeso, petakilan banget sih!”

Aku juga ingat dulu ada senior kamu yang nyeletuk, “Ngaca dong bro, pantes gak Icha yang cantik kayak gitu jadi pacar lo?”, “Kok lo mau sih jadi pacar dia yang kayak gitu?”. Dan lain sebagainya yang membuat kepalaku mau meledak!!

Aku tahu mandi seperti sebuah semedi 1 tahun digunung buatmu…
Aku tahu memotong rambut buatmu lebih sulit daripada mengedit foto-foto
kita di Photoshop…
Aku tahu kamu agak-agak bau badan…
Aku tahu style kamu nggak oke, suka banget pakai sandal ke kampus…
Aku tahu kamu nggak bisa diem, petakilan, dan suka becanda....
Aku tahu kamu sama sekali nggak romantis…
Aku memahami prinsip kamu, “Lebih baik kurus sehat, daripada berotot tapi
penyakitan.”

Tapi apa sih yang salah dengan semua itu??
Mengapa mereka berpikir kalau aku nggak seharusnya jadi cewek kamu?
Kenapa sih mereka berpikir kalau cewek seperti aku pantas mendapatkan cowok yang lebih keren dari kamu?
Segitu salahnya-kah aku?
Sayang, dengar ya! Yang SALAH itu MEREKA. Mereka nggak pernah tahu kalau aku memilih kamu karena hanya KAMU...

Seseorang yang bela-belain hujan-hujanan, manjat pagar Labschool dan meneleponku, demi mendapat jawaban atas perasaanmu padaku…
Seseorang yang nggak rela ngelihat aku nunggu bus Rawamangun-Priuk yang lama banget datangnya, dan selalu siap mengantarku pulang kalau malam sudah terlalu menakutkan buatku…

Seseorang yang super pengertian, mana ada cowok yang mau memenuhi prinsip “3M yang nggak boleh diganggu oleh cowok” punyaku (Makan coklat, Membaca novel, dan menonton
film atau DVD). Cuma kamu yang bisa jadi orang itu. Nggak pernah ganggu aku pas baca novel, makan cokelat atau bahkan stealing kiss pas lagi nonton di bioskop (padahal cowok tau banget kesempatan paling gampang buat nge-kiss ceweknya adalah saat berdua di bioskop, kan?

Seseorang yang membuat keempat adik perempuanku menganggap kamu Adalah kakak lelaki mereka ‘satu-satunya’. Anehnya, saat adik bayiku menangis, tinggal disebutkan namamu saja, dia langsung diam. Oh God, aku nggak tau apa kamu malaikat penenang anak kecil, atau bukan?

Seseorang yang selalu membuatku tenang dengan petikan gitar dan lagu Tidurlah-nya Andra & the Backbone di handphone sebelum aku benar-benar tertidur.
Seseorang yang mau menenangkanku saat aku tiba-tiba menangis karena capek dan banyak pikiran….dan orang yang setia menemaniku di telepon saat aku dikerokin nenek pas masuk angin (thanks ya honey, padahal itu kan jam 3 malam)
Seseorang yang nggak pernah cemburu, padahal teman-teman dekatku kebanyakan cowok. Aku bingung kok ada cowok yang benar-benar percaya sama pacarnya sendiri??

Seseorang yang nggak pernah marah. Kenapa sih kamu nggak bisa marah? Aku selalu ingin tahu lho kenapa kamu nggak marah saat aku membuatmu kesal? Tapi kamu cuma bilang, “Aku bukan pemarah, marah cuma bikin orang jadi dendam. Apalagi sama cewek aku sendiri. Aku nggak bisa marah.” See, Tuhan aja bisa marah, kok kamu nggak bisa? Thanks God I Found You.

Seseorang yang bisa membuat aku tertawa setiap saat (tapi sebel juga gara-gara tertawa terus, kamu susah diajak buat serius)
Seseorang yang nggak pernah rela ngelihat aku belum makan dan selalu senang di ajak makan dimana saja. Seneng deh punya pacar suka makan kayak kamu hehehe…

Nah, lihat kan, ya ampun aku sudah lupa kalau kamu jarang mandi, urakan dan sering di jelek-jelekin sama orang. Tapi masa bodoh dengan semua itu. Aku cuma tahu kamu seperti yang aku sebutkan di atas. Kamu adalah lelaki pilihanku dan aku bukan orang yang tidak bisa memegang janji. Kamu adalah janjiku. Jadi, aku akan tetap memilihmu seburuk apapun keadaan menamparku.

Bahkan sekarang aku sudah terbiasa dengan candaan-candaanmu, caramu membuatku tersipu malu, caramu memijat keningku yang sering pening (walau awalnya sangat sakit, tapi lama-lama enak juga ada pijat gratis hehehe...), caramu memelukku, caramu memaksaku untuk memakai jaket di malam hari saat naik motor, ketidakromantisanmu, dan kepolosanmu saat minta cium padaku (ampun deh masa mau nyium aja mesti bilang- bilang!).

Aku juga selalu kangen dengan puisi-puisi sebelum tidur-mu (memang kadang sedikit gombal, tapi mampu membuatku meleleh, lho!), kangen menatap mata cokelat muda-mu (dulu aku pikir itu softlens, tapi thanks God, mata cokelat bening itu benar-benar murni matamu!), kangen merapikan poni-poni keriting-mu, dan kangen kepanikanmu saat aku marah padamu.

Semuanya membuat aku lupa akan kekuranganmu. Aku pikir Tuhan terlalu berlebihan memberikan seseorang sepertimu padaku. Kamu benar-benar anugerah, sayang.

Aku tahu kita sudah sama-sama dewasa. Kamu pasti bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Aku juga bukan Ibu kamu, makanya aku nggak mau mengatur-atur kamu. Cepat atau lambat, kamu pasti akan tahu mengapa aku menulis surat ini.
Aku cuma mau meyakinkanmu (meskipun sebenarnya aku tidak tahu, apa kamu memerdulikan keadaan ini) bahwa mereka berpenilaian jelek tentang dirimu karena mereka ingin kamu lebih peduli pada dirimu sendiri.

Dan aku adalah salah satu orang yang hadir disisimu untuk memedulikanmu, lebih dan lebih peduli padamu. Menyanggamu disaat kamu hampir terjatuh. Mendekapmu untuk
memberimu kekuatan. Menggenggammu untuk bersama-sama saling memperbaiki diri. Karena aku pun tidak sesempurna bidadari surga. Percayalah. Kita akan bersama, berbagi sedih dan bahagia.

Sayang, mulai besok aku janji nggak akan menangisi keadaan ini lagi. Nggak peduli besok rambut kamu jadi mirip Edi Brokoli, nggak peduli besok kamu nggak mandi lagi atau pakai sandal jepit lagi, nggak peduli besok orang-orang menyuruhku vermak kamu. Aku cuma mau kamu jadi kamu dan aku tetap jadi aku yang menerima kamu apa adanya, seutuhnya. Kalau mereka tetap tidak mau menerimamu apa adanya, ya sudah.

Aku akan tetap disampingmu. Bersamamu. Kemarin, hari ini, dan mudah-
mudahan sampai nanti.

Aku yang akhirnya mengerti bahwa mencintai
nggak perlu syarat dan ketentuan.

With luv,

Icha

Graduation...Congratulation!

Minggu, 26 September 2010

Finally, my big day...my graduation day is come! Yesterday at gedung serba guna, kampus B, Unj, me and all the graduate student followed the graduation ceremony...It was very proud of me to wear the Toga, accompanied by my parents and all my best fellas...there was also a surprise for me...someone who I've been waiting for so long, finally come to my graduation party. I was really happy he could come...he's my loved one...

Yeah, most of all, I was happy, finished my 4 year study, got very unforgettable memories, got very incredible experiences and knowledge, got many best friends and lover...I HOpe in the future, I can make benefit to other people with my applied knowledge...I want to make my parents proud of me... I wish I could...




Sundanese Food...

Kamis, 23 September 2010

This time to share my hometown's food. Saya asli Pandeglang, kampung saya terletak di Ciekek Karaton, Pandeglang. Seneng banget kalo udah pulang kesini, karena selain suasana kampungnya, kekeluargaannya dan makananannya! makanan-makanan dan kue-kuenya selalu bikin saya rindu, soalnya di Jakarta nggak ada yang jual hehehe...

Nah, this one called Soto Lontong...actually I've never been tasted it before, but fortunately, this year I got a chance to try this hehehe...tumben banget tante saya menyuguhkan makanan uyang biasanya di makan di pagi hari. Speintas mirtip lontong sayur..tapi ternyata kuahnya kuah soto lho...agak pedas dan aroma rempah-rempahnya berasa banget, dilengkapi dengan mie soun, lontong dan tahu...great for breakfast!



Nah these one are the dessert, yang ini namanya 'Jojorong'...ini kue kesukaan saya...bentuknya aja udah lucu, rasanya apalagi, teksturnya seperti kue lapis, atasnya warna putih itu dari tepung beras, kenyal-kenyal, rasanya agak asin santan kelapa gitu, nah baru bawahnya yang ada harta karunnya, karena di bagian bawahnya itu ada gula merahnya yang banyak banget, jadi kue ini kalo dimakan percampuran rasa asin dan manis...yummyyy...



Kalau ini namanya 'Pais Lentong'...sepintas mirip buras...tapi ternyata teksturnya lagi-lagi kayak kue lapis, kenyal dan isinya pun abon hehehe...rasanya gurih dan asin...



So, let's love our hometown culinary!
See you at another food destination, gurls!

The Pancake Parlour

Senin, 20 September 2010

Hmm...kali ini saya muter2 ke daerah depok, tepatnya di Margo City Depok...sebenrnya iseng karena udah biasa main disini tapi mau cari makanan baru...eh untungnya ada restoran baru namanya THE PANCAKE PARLOUR...ini resto dessert sih...karena yang disajikan memang beragam jenis pancake...menunya beragam banget...mulai dari FRUIT PANCAKES yang mayoritas toppingnya buah-buahan, terus ada SWEET PANCAKES, kalo ini mayoritas toppingnya ice cream dan selai beragam rasa, lalu kesukaan saya nih CHOCOLATE LOVERS pastinya toppingnya cokelat semuaa, ada yang campur es krim, buah dan cokelat potongan jugaa...yummyy deh...

Range harganya agak sedikit mahal sih mungkin karena ini resto Australia kali yah...untuk menu pancake harganya mulai dari 28 ribu - 35 ribu per porsi...ada juga menu-menu ringan lainnya kayak kentang goreng, sosis goreng dan cemilan-cemilan gitu mulai dari 15 - 20 ribu...untuk minumannya mulai dazri 15 ribu - 25 ribu juga...

Rasa pancakenya secara general sih lembut adonannya apalagi kalo makannnya sama toppingnya, tapi agak kurang enak kalo toppingnya udah abis terus kita makan pancakenya aja, karena rasanya kayak makan kue pancong aja hehehe...but worth to try sih! Jangan lupa mampir aja lokasinya di sebelah Starbucks Coffe Lt. Dasar Margo City, Depok...

Ini dia the pancake can't be denied hehehe...Ini namanya Chocolate Sensation


ini Strawberry sensation...


This is CHOCOLATE FUDGE...


Ini aku sama Yuan tmenku yang doyan wisata kuliner juga...